Manusia
adalah mahkluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Semenjak
keluar dari kandungan, manusia tak luput dari bantuan orang lain terutama orang
tuanya. Ketika masih bayi, tentunya orang tua akan merawat dan membesarkan
anaknya hingga anak tersebut tumbuh besar dan sehat. Orang tua akan mengganti
popok, memandikan, menyuapi hingga merawat anaknya apabila sedang sakit.
Seluruh aktivitas kita, dari bayi hingga sekarang tentunya tak bisa lepas dari
peran serta orang-orang di lingkungan sekitar kita.
Namun,
ada beberapa orang yang tidak memiliki waktu untuk melakukan usaha perawatan
terhadap anak. Umumnya orang yang memiliki banyak anak dan terlalu sibuk dengan
pekerjaannya akan menyewa jasa babby-sitter
atau pengasuh untuk merawat anak-anaknya. Adanya babby-sitter akan memudahkan dan membantu perawatan terhadap anak
dan juga menjamin anak tersebut tumbuh sehat dan terlindungi. Orang tua akan
merasa diuntungkan karena anaknya mendapat perawatan yang layak, sedangkan
babby-sitter juga merasa diuntungkan karena mendapatkan gaji dari pekerjaannya
tersebut.
Eitsss...ternyata
tidak hanya manusia aja lohh yang memanfaatkan jasa babby-sitter untuk membantu merawat anaknya. Ternyata oh ternyata,
sebagian kelompok hewan juga menerapkan metode yang serupa dengan sistem babby-sitter. Bagi beberapa hewan,
metode tersebut dinamakan brood parasite.
Contoh hewan yang menerapkan sistem brood
parasite ini adalah beberapa jenis burung, serangga dan beberapa ikan.
Untuk lebih fokusnya, kita bahas burung dari famili Cuculidae yang menerapkan
sistem ini ya. Nahhh...pasti penasaran kan kenapa burung ini menerapkan brood parasite, bagaimana mekanismenya
dan apa saja dampak positif dan negatifnya. Yukk simak penjelasan di bawah
ini....check this out
Pelaku
utama dalam sistem brood parasite
adalah parasit yaitu individu yang menitipkan telurnya dan host yaitu individu
yang menjaga dan merawat juvenile
dari burung lain. Menitipkan telur di sarang burung lain merupakan strategi
reproduksi yang diterapkan oleh sang parasit. Hal itu dilakukan karena proses
berkembangbiak yang cepat sehingga dia akan kewalahan jika merawat seluruh
telur-telurnya. Famili yang umum menerapkan metode brood parasite biasanya berasal dari famili Cuculidae.
Spesies
yang menjadi host, pada awalnya tidak menyadari bahwa sarangnya telah disisipi
oleh telur dari burung lain. Sang host akan merawat telur-telur tersebut hingga
menetas dan menjadi individu baru. Nahh jika jasa baby-sitter pada manusia
merupakan pekerjaan yang dibayar, sayangnya tugas host untuk merawat telur dari
burung lain tersebut sama sekali tidak mendapat bayaran apapun.
Mungkin
sebagian besar orang akan berpikir bahwa “Jahat banget sih parasit, kan kasihan
si host nya”. Pendapat lain mungkin mengatakan “Kok si host bodoh banget sih
sampe gak ketauan kalo ada telur penyusup ?”. Well, dari berbagai pertanyaan di
atas, akan coba dijelaskan mekanisme dari brood
parasite ini yaa...
First,
parasit sebenarnya tidak jahat kok. Brood
parasite merupakan strategi reproduksi agar dapat menghasilkan keturunan
secara sukses. Ingaattt, tujuan utama organisme di dunia ini adalah untuk
bereproduksi lohhh, hal itu agar gen-gen yang dimiliki dapat diwariskan kepada
generasi selanjutnya (menurut teori biologi evolusi....hehehehe). Jadi, ya
wajar aja kalo tiap-tiap organisme punya strategi yang berbeda-beda untuk
kesuksesan reproduksi mereka.
Host
bodohhh ? Sepertinya pendapat itu juga
kurang tepat, karena disini posisi host sebagai spesies yang dikelabui. Telur
burung lain yang diletakkan di sarang host berwujud sangat mirip dengan telur
dari host tersebut. Jadi wajar aja dong apabila host menganggap jika telur
tersebut adalah anaknya. Tuhhh liat, telurnya mirip banget brooo
Dampak
positif brood parasite bagi host
maupun parasit adalah kedua organisme tersebut dapat melakukan co-evolution atau evolusi secara
bersama-sama. Adanya co-evolution
akan meningkatkan tingkat adaptasi organisme terhadap lingkungannya. Brood parasite juga merupakan metode untuk
menjaga keseimbangan populasi host maupun parasit yang ada di alam bebas.
Sooo...apakah
kalian tertarik untuk menerapkan metode brood
parasite di kehidupan sehari-hari ? ? ?
Eittss jangan ketinggalan, ini ada link video nya juga lohh. Biar lebih greget dan penasaran, langsung cek link di bawah ini ya
https://www.youtube.com/watch?v=SO1WccH2_YM
Daftar
acuan
Croston,
R. & Hauber, M. E. 2010. The ecology
of avian brood parasitism. Nature Education Knowledge 3(10): 56 hlm.
Krebs,
J. R. & N. B. Davies. 1993. An
introduction to behavioural ecology. Blackwell Publishing, Oxford : xi +
416 hlm
Paul,
R. E. David S. D., & D. Wheye. 1988. Brood parasitsm. https://web.stanford.edu/group/stanfordbirds/text/essays/Brood_Parasitism.html,
diakses pada 25 Mei2016, pk 19.20 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar