Kamis, 26 Mei 2016

Tak Hanya Manusia, Burung juga Butuh Babby-sitter Loh



Manusia adalah mahkluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Semenjak keluar dari kandungan, manusia tak luput dari bantuan orang lain terutama orang tuanya. Ketika masih bayi, tentunya orang tua akan merawat dan membesarkan anaknya hingga anak tersebut tumbuh besar dan sehat. Orang tua akan mengganti popok, memandikan, menyuapi hingga merawat anaknya apabila sedang sakit. Seluruh aktivitas kita, dari bayi hingga sekarang tentunya tak bisa lepas dari peran serta orang-orang di lingkungan sekitar kita.
Namun, ada beberapa orang yang tidak memiliki waktu untuk melakukan usaha perawatan terhadap anak. Umumnya orang yang memiliki banyak anak dan terlalu sibuk dengan pekerjaannya akan menyewa jasa babby-sitter atau pengasuh untuk merawat anak-anaknya. Adanya babby-sitter akan memudahkan dan membantu perawatan terhadap anak dan juga menjamin anak tersebut tumbuh sehat dan terlindungi. Orang tua akan merasa diuntungkan karena anaknya mendapat perawatan yang layak, sedangkan babby-sitter juga merasa diuntungkan karena mendapatkan gaji dari pekerjaannya tersebut.
Eitsss...ternyata tidak hanya manusia aja lohh yang memanfaatkan jasa babby-sitter untuk membantu merawat anaknya. Ternyata oh ternyata, sebagian kelompok hewan juga menerapkan metode yang serupa dengan sistem babby-sitter. Bagi beberapa hewan, metode tersebut dinamakan brood parasite. Contoh hewan yang menerapkan sistem brood parasite ini adalah beberapa jenis burung, serangga dan beberapa ikan. Untuk lebih fokusnya, kita bahas burung dari famili Cuculidae yang menerapkan sistem ini ya. Nahhh...pasti penasaran kan kenapa burung ini menerapkan brood parasite, bagaimana mekanismenya dan apa saja dampak positif dan negatifnya. Yukk simak penjelasan di bawah ini....check this out
Pelaku utama dalam sistem brood parasite adalah parasit yaitu individu yang menitipkan telurnya dan host yaitu individu yang menjaga dan merawat juvenile dari burung lain. Menitipkan telur di sarang burung lain merupakan strategi reproduksi yang diterapkan oleh sang parasit. Hal itu dilakukan karena proses berkembangbiak yang cepat sehingga dia akan kewalahan jika merawat seluruh telur-telurnya. Famili yang umum menerapkan metode brood parasite biasanya berasal dari famili Cuculidae. 
    
Spesies yang menjadi host, pada awalnya tidak menyadari bahwa sarangnya telah disisipi oleh telur dari burung lain. Sang host akan merawat telur-telur tersebut hingga menetas dan menjadi individu baru. Nahh jika jasa baby-sitter pada manusia merupakan pekerjaan yang dibayar, sayangnya tugas host untuk merawat telur dari burung lain tersebut sama sekali tidak mendapat bayaran apapun.
Mungkin sebagian besar orang akan berpikir bahwa “Jahat banget sih parasit, kan kasihan si host nya”. Pendapat lain mungkin mengatakan “Kok si host bodoh banget sih sampe gak ketauan kalo ada telur penyusup ?”. Well, dari berbagai pertanyaan di atas, akan coba dijelaskan mekanisme dari brood parasite ini yaa...
First, parasit sebenarnya tidak jahat kok. Brood parasite merupakan strategi reproduksi agar dapat menghasilkan keturunan secara sukses. Ingaattt, tujuan utama organisme di dunia ini adalah untuk bereproduksi lohhh, hal itu agar gen-gen yang dimiliki dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya (menurut teori biologi evolusi....hehehehe). Jadi, ya wajar aja kalo tiap-tiap organisme punya strategi yang berbeda-beda untuk kesuksesan reproduksi mereka.
Host bodohhh ?  Sepertinya pendapat itu juga kurang tepat, karena disini posisi host sebagai spesies yang dikelabui. Telur burung lain yang diletakkan di sarang host berwujud sangat mirip dengan telur dari host tersebut. Jadi wajar aja dong apabila host menganggap jika telur tersebut adalah anaknya. Tuhhh liat, telurnya mirip banget brooo
Dampak positif brood parasite bagi host maupun parasit adalah kedua organisme tersebut dapat melakukan co-evolution atau evolusi secara bersama-sama. Adanya co-evolution akan meningkatkan tingkat adaptasi organisme terhadap lingkungannya. Brood parasite juga merupakan metode untuk menjaga keseimbangan populasi host maupun parasit yang ada di alam bebas.
Sooo...apakah kalian tertarik untuk menerapkan metode brood parasite di kehidupan sehari-hari ? ? ?
Eittss jangan ketinggalan, ini ada link video nya juga lohh. Biar lebih greget dan penasaran, langsung cek link di bawah ini ya
 https://www.youtube.com/watch?v=SO1WccH2_YM

Daftar acuan
Croston, R. & Hauber, M. E. 2010. The ecology of avian brood parasitism. Nature Education Knowledge 3(10): 56 hlm.
Krebs, J. R. & N. B. Davies. 1993. An introduction to behavioural ecology. Blackwell Publishing, Oxford : xi + 416 hlm
Paul, R. E. David S. D., & D. Wheye. 1988. Brood parasitsm. https://web.stanford.edu/group/stanfordbirds/text/essays/Brood_Parasitism.html, diakses pada 25 Mei2016, pk 19.20 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar